Portalrimbawan, - Iya Bumi, Manusia yang hidup diatasnya disebut Penduduk Bumi. Tulisan ini bukan sebuah analisis dengan metodologi yang ketat layaknya karya ilmiah. Melainkan pengamatan dengan situasi sosial saat ini.
Bagaimana kita menjaganya, apa yang harus dilakukan? Dua pertanyaan itu menarik. Berbagai cara dilakukan manusia untuk menjaganya, Kampanye isu-isu lingkungan, Menanam pohon dan Kurangi sampah Plastik. Dilain pihak ada juga yang merusak Planet ini. Tetapi apakah itu salah? Mengeruk perut Bumi melalui Pertambangan emas, Besi, Nikel dan Lainnya.
Kalau Bumi tidak diolah terus bagaimana? Kemudian, Salahkah manusia yang mengeruk hasil Bumi? Kalau tidak diolah terus apa yang kita perbuat? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul dan menjadi analisa sederhana.
Kampanye Jaga Bumi tetapi manusia juga sumber Kerusakan. Orang-orang yang Kampanyekan Bumi akan disebut sebagai Aktivis Lingkungan katakanlah seperti itu. Kemudian yang merusaknya karena ia memiliki pendanaan yang kuat disebut Pemodal begitu Kira-Kira.
Seperti di paragraf pertama disebutkan bahwa tulisan ini bukan merupakan karya ilmiah yang melalui proses akademik atau apapun Penyebutannya. Jika kita kaitkan dengan kondisi saat ini, karena Covid-19 banyak aktivitas manusia berhenti. Perusahaan-Perusahaan di berbagai belahan Bumi tidak beroperasi, yang biasanya menjadi sumber Polusi.
Tanpa disadari, ini bagian dari proses bumi membersihkan dirinya kemudian negara-negara maju melakukan uji coba teknologi.
Dua hal yang bisa dipetik. Pertama, Covid-19 bisa saja kita pahami sebagai bentuk membersihkan, kemudian juga di sisi lain ada perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi. Bidang kesehatan manusia akan berupaya untuk mencari obat yang tepat. Kedua, Teknologi pengganti manusia dalam bekerja akan di kembangkan untuk menghindari kontak langsung atau Social Distancing.
Terlepas dari Covid-19 sebagai upaya rekayasa atau Pandemi yang muncul secara alami, Penulis melihat bahwa siapa yang memiliki peradaban ilmu pengetahuan tinggi maka dialah yang menguasai Bumi.
Kalau hal ini dipandang sebagai Dharmaturgi, itu bisa saja demikian Tetapi itulah fakta sosial. Point Pentingnya bahwa kerusakan bumi juga bersumber dari teknologi yang di kembangkan oleh manusia. Itulah ilmu pengetahuan karenanya sesuatu yang bebas nilai.
Oleh : Arman Seli (Penulis adalah Masyarakat Sipil tidak Bersenjata)
Comments
Post a Comment