Portal Rimbawan - Sabtu pagi tadi (15/2) Presiden Joko Widodo kembali memimpin penanaman bersama masyarakat Desa Jatisari, Wonogiri, Jawa Tengah yang menjadi tujuan untuk melakukan rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon guna menjaga ketersediaan air dam/waduk Gajah Mungkur.
Lokasi penanaman kali ini dilakukan di daerah aliran sungai Sub DAS Keduang yang merupakan penyumbang sedimentasi terbesar (1,2 juta m³/tahun) ke Waduk Gajah Mungkur sehingga tiap tahun harus dikeruk, ini harus dilakukan rehabilitasi.
Pemulihan lahan dan rehabilitasi lahan tak sekadar wacana belaka. Pemerintah terus menggalakan pemulihan dan rehabilitasi mulai dari hulu sampai hilir, dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat merehabilitasi lahan kritis secara tepat. "Tidak tepat apabila areal kemiringan dan bagian atas sistem lahan hanya ditanami jagung seperti yang ada sekarang, karena akan longsor dan erosi serta mengalirkan sedimentasi ke waduk," jelas beliau.
Penanaman pohon dilakukan Presiden Jokowi bersama 2.170 anggota masyarakat termasuk pramuka dan TNI. Penanaman dengan pola agroforestri dilakukan pada lahan seluas 2,5 hektare dengan tingkat erosi yang tinggi dan masif. Sebanyak 22.500 batang ditanam pada areal bekas longsor dengan pola agroforestri pohon buah-buahan dan porang, sedangkan pada bagian yang curam ditanami vetiver yang bisa mengikat tanah.
Kegiatan hari ini penting untuk mendorong masyarakat memahami sekaligus praktik langsung tentang perlindungan dan rehabilitasi lahan dengan budaya menanam.
"Mengajak masyarakat mengubah ini tidaklah mudah, harus disertai pendekatan melalui pamong desa dan komunitas," ujar Presiden Jokowi.
KLHK terus melakukan upaya pemulihan lahan melalui penyediaan bibit melalui persemaian permanen, kebun bibit rakyat, kebun bibit desa disertai upaya mendorong budaya menanam bersama seluruh lapisan masyarakat.
Sedangkan untuk menyukseskan hal tersebut, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan keberhasilan upaya revitalisasi lahan kritis perlu didukung suplai bibit melalui Kebun Bibit Desa yang harus tersedia di tempat-tempat yang harus dilakukan rehabilitasi.
"Di Desa Jatisari ini, dibangun Kebun Bibit Desa oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Mulyo Jati, dengan kapasitas bibit 60.000 batang. Sehingga total ada 82.500 batang termasuk bibit yang telah ditanam masyarakat bersama Bapak Presiden Jokowi," ujar Menteri Siti Nurbaya.
Untuk jenisnya terdiri atas: klengkeng (1.250 batang), durian (1.500 batang), alpukat (2.750 batang), petai (2.750 batang), sirsak (5.000 batang), jambu mete (5.000 batang), jengkol (2.000 batang), sengon laut (38.250 batang), sukun (1.000 batang), gayam (1.000 batang), beringin (1.000 batang), vetiver (17.000 batang) dan porang (4.000 batang).
Untuk tahun 2020, KLHK akan membangun sebanyak 179 unit Kebun Bibit Desa dan Kebun Bibit Rakyat di DAS Solo dan DAS Serayu.
"Pemerintah akan terus melakukan secara intensif upaya rehabilitasi lingkungan untuk semakin mengurangi lahan kritis, tentunya diperlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat agar ini dapat optimal" tutur Menteri Siti Nurbaya.
Ayo Sobat Portal Rimbawan, kita juga harus punya aksi nyata dilapanagna. Demi menjaga kelestarian dan keberlangsungan hidup anak cucu kita di masa mendatang. Salam lestari..!!!!***(IS)
Lokasi penanaman kali ini dilakukan di daerah aliran sungai Sub DAS Keduang yang merupakan penyumbang sedimentasi terbesar (1,2 juta m³/tahun) ke Waduk Gajah Mungkur sehingga tiap tahun harus dikeruk, ini harus dilakukan rehabilitasi.
Pemulihan lahan dan rehabilitasi lahan tak sekadar wacana belaka. Pemerintah terus menggalakan pemulihan dan rehabilitasi mulai dari hulu sampai hilir, dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat merehabilitasi lahan kritis secara tepat. "Tidak tepat apabila areal kemiringan dan bagian atas sistem lahan hanya ditanami jagung seperti yang ada sekarang, karena akan longsor dan erosi serta mengalirkan sedimentasi ke waduk," jelas beliau.
Penanaman pohon dilakukan Presiden Jokowi bersama 2.170 anggota masyarakat termasuk pramuka dan TNI. Penanaman dengan pola agroforestri dilakukan pada lahan seluas 2,5 hektare dengan tingkat erosi yang tinggi dan masif. Sebanyak 22.500 batang ditanam pada areal bekas longsor dengan pola agroforestri pohon buah-buahan dan porang, sedangkan pada bagian yang curam ditanami vetiver yang bisa mengikat tanah.
Kegiatan hari ini penting untuk mendorong masyarakat memahami sekaligus praktik langsung tentang perlindungan dan rehabilitasi lahan dengan budaya menanam.
"Mengajak masyarakat mengubah ini tidaklah mudah, harus disertai pendekatan melalui pamong desa dan komunitas," ujar Presiden Jokowi.
KLHK terus melakukan upaya pemulihan lahan melalui penyediaan bibit melalui persemaian permanen, kebun bibit rakyat, kebun bibit desa disertai upaya mendorong budaya menanam bersama seluruh lapisan masyarakat.
Sedangkan untuk menyukseskan hal tersebut, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan keberhasilan upaya revitalisasi lahan kritis perlu didukung suplai bibit melalui Kebun Bibit Desa yang harus tersedia di tempat-tempat yang harus dilakukan rehabilitasi.
"Di Desa Jatisari ini, dibangun Kebun Bibit Desa oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Mulyo Jati, dengan kapasitas bibit 60.000 batang. Sehingga total ada 82.500 batang termasuk bibit yang telah ditanam masyarakat bersama Bapak Presiden Jokowi," ujar Menteri Siti Nurbaya.
Untuk jenisnya terdiri atas: klengkeng (1.250 batang), durian (1.500 batang), alpukat (2.750 batang), petai (2.750 batang), sirsak (5.000 batang), jambu mete (5.000 batang), jengkol (2.000 batang), sengon laut (38.250 batang), sukun (1.000 batang), gayam (1.000 batang), beringin (1.000 batang), vetiver (17.000 batang) dan porang (4.000 batang).
Untuk tahun 2020, KLHK akan membangun sebanyak 179 unit Kebun Bibit Desa dan Kebun Bibit Rakyat di DAS Solo dan DAS Serayu.
"Pemerintah akan terus melakukan secara intensif upaya rehabilitasi lingkungan untuk semakin mengurangi lahan kritis, tentunya diperlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat agar ini dapat optimal" tutur Menteri Siti Nurbaya.
Comments
Post a Comment