BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dikotil atau tumbuhan berkeping dua memiliki sepasang daun lembaga
yang sudah terbentuk sejak dalam tahap biji. Memili ciri berakar tunggang,
tulang daun menyirip atau menjari, tidak memiliki tudung akar, jumlah keeping
bijinya dua, memiliki cambium, batang bercabang.
Sebagian besar tumbuhan yang
kita lihat di sekitar adalah dikotil ada 199.350 spesies tumbuhan yang berbeda
termasuk dalam kelompok ini. Mereka dibagi menjadi beberapa keluarga yang
berbeda tergantung pada struktur tumbuhan dikotil. Beberapa contoh keluarga tumbuhan dikotil yaitu Mytaceae,
Rutaceae, asteraceae, epacridaceae, proteaceae, casuarinaceae, rhamnaceae,
leguminisae.Contoh tumbuhan dikotil yang biasa kita jumpai yaitu bunga mawar,
aster, anggur, tomat, labu, dan kacang-kacangan,seperti bunga mawar biasa dapat
kita jumpai sebagai tanaman hias dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Tumbuhan
dikotil dikategorikan sebagai kelompok tumbuhan yang sangat bermanfaat karena
hampir semuanya mempunyai peranan baik itu sebagau sumber pangan, sumber bahan
baku dalam berbagai industri, dekorasi, sumber energi nabati, zat pewarna,
pakaian, perumahan dan masih banyak lagi lainnya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah pada praktikum ini yaitu :
1. Apa
yang dimaksud dengan tumbuhan monokotil ?
2. Apa
saja jenis-jenis tumbuhan monokotil yang ditemukan di lingkungan Universitas
Tadulako?
3. Bagaimana
deskripsi karakter morfologi tumbuhan monokotil yang ditemukan di lingkungan
Universitas Tadulako?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
pada praktikum ini yaitu :
1. Untuk
mengetahui apa yang di maksud dengan tumbuhan Dikotil.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis tumbuhan Dikotil yang ditemukan di lingkungan
Universitas Tadulako.
3. Untuk
mengetahui deskripsi karakter morfologi tumbuhan dikotil yang ditemukan di
Universitas Tadulako.
D. Manfaat
Mahasiswa dapat
mengenali dan mengetahui jenis-jenis serta karakter morfologi tumbuhan monokotil
yang ditemukan di Lingkungan Tadulako.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Kerajaan Tumbuhan (Kingdom Plantae)
merupakan satu kelompok besar dari semua jenis tumbuhan. Setiap tumbuhan
memiliki ciri-ciri fisiologis yang dapat digunakan untuk mengelompokkan
jenis-jenis tumbuhan kedalam tingkatan yang lebih kecil. Pengelompokan tumbuhan
kedalam tingkat-tingkat ini disebut klasifikasi atau taksonomi tumbuhan. Karena
banyak jenis tumbuhan yang tumbuh maka akan sulit untuk megetahui nama ilmiah
dari setiap tumbuhan. (Rochmawati, 2014)
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan
berkeping biji dua merupakan segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri
khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga ( katiledon, daun yang
berbentuk pada embrio ) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian
besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua dan system crouquist mengakui
kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas magnoliopsida. Nama ini
dibentuk untuk menggantikan akhir –aceae dalam nama magnoliopsida dengan akhir
opsida. Kelas magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan
berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida. dikotil adalah tumbuhan yang bijinya
berkeping dua. Contoh tumbuhan dikotil adalah manga, papaya,sirih dan
belimbing. Tumbuhan dikotil ini masih mempunyai ciri-ciri memiliki akar
tunggang, batang berkayu, susunan daunnya menjari atau menyirip ( Kusniadi, 2009 )
Tumbuhan tersusun dari
berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organ-organ
tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem,
parenkim, sklerenki, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut. Epidermis
merupakan lepisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga, buah,biji,
batang dan akar. Bagian dari aksis tumbuhan yang menopang daun dan organ
reproduktif dan biasanya terletak di atas permukaan tanah dan berdiri tegak
disebut batang. Secara umum, batang dan akar mempunyai struktur ang relati
sama, keduanya memiliki stele dengan xylem dan floem, perisikel, endpdermis,
korteks dan epidermis. Perbedaannya adalah dalam hal struktur berkass
pengangkutnya. Pada akar, berkas xylem dan floem primer terletak dalam radius
yang berbeda dan terpisah satu dengan yang lainnya, sedang pada batang berkas
xylem dan floem terletak bersebelahan dan dalam radius yang sama. Dalam
perkembangan sekundernya sama batang dan akar memiliki struktur yang relatif.
(Nurul Hayah, 2016)
Bentuk tumbuhan akan
mengalami berbagai perubahan dalam daur atau siklus hidupnya. Sebab itu
dipahami dalam macam-macam bentuk yang biasa ditemukan. Ditinjau dari iklus
perkembangan seperti itu, dibedakan tanaman yang berbunga satu kali (planta monocarpa, pl. Hapaxantha) yang
setelah bah maak akan mati, dan tanaman yang berbunga dan berbuah berkali-kali
(pl. Polycarpa, pl. Perennis). Pada
banyak tanaman yang berbunga satu kali, seluruh siklus perkembangan dari biji
hingga buah dan biji lagi berlangsung dalam waktu satu tahun (pl. Annua) yakni tanaman setahun. Keanekaragaman
bentuk yang terlihat vpada tumbuhan telah memungkinkannya untuk dapat bertahan
dalam berbagai macam situasi lingkungan. Penyesuaian terhadap lingkungan telah
mengakibatkan adanya pohon, perdu, tanaman basah dan lain sebagainya. Beberapa
tubuhan monoktil memilki cara yang mirip untuk menghasilkan jaringan sekunder
karena memiliki suatu meristem lateral pula sepert pada hanjuang (Cordyline). Pada monokotil berbentuk
pohon (Palmae) yang tidak memiliki kambium pembuluh, teaknya sumbu batang
diakibatkan oleh tumbuh pemantapan, yang mengembangkan dahulu suatu dasar yang
kokoh dan lebar sebelum melanjutkan pertumbuhan dalam arah memanjang
(Tjirosoepomo, 2007 ).
Keberadaan
tumbuh-tumbuhan sangat bermanfaat dalam penelitian dan pembelajaran biologi
karena dapat digunakn dalam media pebelajaran. Hal ini karena dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai metode, yang didukung
dengan penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
disajikan. Ditinjau dari segi kehadiran pada suatu komunitas dapat di lihat
bahwa jumlah jenis liliopsida penyusun vegetasi herba yang disebabkan oleh dua
faktor biotik lingkungan yaitu abiotik dan faktor biotik lingkungan tempat
organisme tersebut tumbuh. Tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik (Atinirmala, 2006 ).
BAB
IV
PEMBAHASAN
Tumbuhan dikotil atau tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji
dua merupakan segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama
dengan memiliki sepasang daun lembaga ( katiledon, daun yang berbentuk pada
embrio ) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar
anggotanya bersifat mudah terbelah dua dan system crouquist mengakui kelompok
ini sebagai takson dan menamakannya kelas magnoliopsida. Nama ini dibentuk
untuk menggantikan akhir –aceae dalam nama magnoliopsida dengan akhir opsida.
Kelas magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga
bukan monokotil. Magnoliopsida. dikotil adalah tumbuhan yang bijinya berkeping
dua. Contoh tumbuhan dikotil adalah manga, papaya,sirih dan belimbing. Tumbuhan
dikotil ini masih mempunyai ciri-ciri memiliki akar tunggang, batang berkayu,
susunan daunnya menjari atau menyirip.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan pada lingkungan Universitas Tadulako ditemukan
jenis-jenis tumbuhan monokotil yaitu: , Cassia siamea, Lantana
camara, Jatropha gossypifolia, Caltropis gigentea, Euphorbia hirta, Acacia sp.,
dan Abutilon crispum.
Berdasarkan
hasil pengamatan pada jenis-jenis tumbuhan dikotil yang ditemukan pada
lingkungan Universitas Tadulako memiliki struktur morfologi sebagai berikut :
1. Cassia siamea.
Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup pohon, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi lebih dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan
percabangan jauh diatas tanah;. habitat teresterial, yaitu
lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu
dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat
berkayu, yaitu batang tumbuhan
yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan kayu ) yang merupakan penebalan
diantara xylem dan floem: penampang melintang pada batang bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun mirip kertas; letak bunga di ujung daun; distribusi seks dioesius;
2. Lantana camara
Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup semak, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi sampai 2 meter,tidak jelas batang pokoknya, dan
percabangan dekat dari tanah;.
habitat teresterial, yaitu lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan;
metabolis ototrof, yaitu dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang,
yaitu akar primer atau
akar lembaga yang tumbuh membeasar dan memanjang; batang memiliki
sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan
yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan kayu ) yang merupakan penebalan
diantara xylem dan floem: penampang melintang pada batang bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag licin;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang berhadapan, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun mirip kertas.
3. Jatropha gossypifolia
Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup perdu, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi sampai 2 meter,
jelas batang pokoknya, dan percabangan dekat dari tanah;.
habitat teresterial, yaitu lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan;
metabolis ototrof, yaitu dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang,
yaitu akar primer atau
akar lembaga yang tumbuh membeasar dan memanjang; batang memiliki
sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan
yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan kayu ) yang merupakan penebalan
diantara xylem dan floem: penampang melintang pada batang bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag licin;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang tersebar,
bagian daun tidak lengkap
karena memiliki tangkai dan helai daun; urat daun menyirip; memiliki daun
tunggal; bentu umum daun palmate; bentuk ujung daun kordatus; bentuk dasar daun
berlekuk dalam; tipe daun menjari; permukaan daun halus; tekstur daun mirip
seperti kulit.
.
4. Caltropis gigantea
Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup perdu, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi sampai dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan
percabangan dekat dari tanah;. habitat teresterial, yaitu
lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu
dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan yang memiliki jaringan cambium ( atau
jaringan kayu ) yang merupakan penebalan diantara xylem dan floem:
penampang melintang pada batang
bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur
permukaan batag licin; percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun berselaput.
5. Euphorbia hirta
Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup herba, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan percabangan
dekat dari tanah;. habitat teresterial, yaitu lingkungan
yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu dapat membuata
makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan yang memiliki jaringan cambium ( atau
jaringan kayu ) yang merupakan penebalan diantara xylem dan floem:
penampang melintang pada batang
bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun berdaging.
6. Acacia sp
Memiliki periode
perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk hidup herba,
yaitu tumbuhan berkayu dengan
tinggi lebih dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan percabangan dekat dari tanah;.
habitat teresterial, yaitu lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan;
metabolis ototrof, yaitu dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang,
yaitu akar primer atau
akar lembaga yang tumbuh membeasar dan memanjang; batang memiliki
sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan
yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan kayu ) yang merupakan penebalan
diantara xylem dan floem: penampang melintang pada batang bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun seperti kulit.
7 . Abutilon
crispum
Memiliki periode
perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk hidup herba
yaitu tumbuhan berkayu dengan
tinggi lebih dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan percabangan dekat dari tanah;.
habitat teresterial, yaitu lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan;
metabolis ototrof, yaitu dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang,
yaitu akar primer atau
akar lembaga yang tumbuh membeasar dan memanjang; batang memiliki
sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan
yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan kayu ) yang merupakan penebalan
diantara xylem dan floem: penampang melintang pada batang bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun tipis lunak.
BAB
V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum ini
yaitu :
1.
Tumbuhan
monokotil
merupakan sebagai tumbuhan yang bagian bijinya tunggal atau mono atau tak
berkeping. Adapun karakter yang paling kuat dari sebuah tanaman berkeping
tunggal ini antara lain yaitu daun lembaga, akar yang berbentuk serabut, daun
yang berselang seling, bagian tulang daunnya sejajar dan cenderung berbentuk
layaknya pita serta masih banyak lagi lainnya.
2.
Jenis-jenis tumbuhan monokotil yang
ditemukan di lingkungan kampus Universitas Tadulako antara lain Cassia
siamea, Lantana camara, Jatropha gossypifolia, Caltropis gigentea, Euphorbia
hirta, Acacia sp., dan Abutilon crispum .
3.
Cassi siamea Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup pohon, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi lebih dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan
percabangan jauh diatas tanah;. habitat teresterial, yaitu
lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu
dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan
kayu ) yang merupakan penebalan diantara xylem dan floem:
penampang melintang pada batang
bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun mirip kertas; letak bunga di ujung daun; distribusi seks dioesius; Lantana
camara
Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup semak, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi sampai 2 meter,tidak jelas batang pokoknya, dan
percabangan dekat dari tanah;.
habitat teresterial, yaitu lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan;
metabolis ototrof, yaitu dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang,
yaitu akar primer atau
akar lembaga yang tumbuh membeasar dan memanjang; batang memiliki
sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan
yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan kayu ) yang merupakan penebalan
diantara xylem dan floem: penampang melintang pada batang bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag licin;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang berhadapan, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; memiliki
daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun lanceolotus; bentuk dasar
daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus; tekstur daun mirip kertas.Jatropha gossypifolia
Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup perdu, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi sampai 2 meter,
jelas batang pokoknya, dan percabangan dekat dari tanah;.
habitat teresterial, yaitu lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan;
metabolis ototrof, yaitu dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang,
yaitu akar primer atau
akar lembaga yang tumbuh membeasar dan memanjang; batang memiliki
sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan
yang memiliki jaringan cambium ( atau jaringan kayu ) yang merupakan penebalan
diantara xylem dan floem: penampang melintang pada batang bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag licin;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang tersebar,
bagian daun tidak lengkap
karena memiliki tangkai dan helai daun memiliki daun tunggal; bentu umum daun
palmate; bentuk ujung daun kordatus; bentuk dasar daun berlekuk dalam; tipe
daun menjari; permukaan daun halus; tekstur daun mirip seperti kulit.Caltropis gigantea Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup perdu, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi sampai dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan
percabangan dekat dari tanah;. habitat teresterial, yaitu
lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu
dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan yang memiliki jaringan cambium ( atau
jaringan kayu ) yang merupakan penebalan diantara xylem dan floem:
penampang melintang pada batang
bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag licin;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun berselaput.Euphorbia hirta Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup herba, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan percabangan
dekat dari tanah;. habitat teresterial, yaitu lingkungan
yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu dapat membuata
makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan yang memiliki jaringan cambium ( atau
jaringan kayu ) yang merupakan penebalan diantara xylem dan floem:
penampang melintang pada batang
bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun berdaging. Acacia sp Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup herba, yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi lebih dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan
percabangan dekat dari tanah;. habitat teresterial, yaitu
lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu
dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan yang memiliki jaringan cambium ( atau
jaringan kayu ) yang merupakan penebalan diantara xylem dan floem:
penampang melintang pada batang
bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umumoval; bentuk ujung daun lanceolotus;
bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus; tekstur daun
seperti kulit.
Abutilon crispum Memiliki
periode perenial, yaitu tumbuhan yang memiliki masa hidup 2 tahunan; bentuk
hidup herba yaitu tumbuhan
berkayu dengan tinggi lebih dari 2 meter, jelas batang pokoknya, dan
percabangan dekat dari tanah;. habitat teresterial, yaitu
lingkungan yang sebagian besar merupakan daratan; metabolis ototrof, yaitu
dapat membuata makanan sendiri; sistem akar tunggang, yaitu akar primer atau akar lembaga yang tumbuh membeasar dan
memanjang; batang memiliki sifat berkayu, yaitu batang tumbuhan yang memiliki jaringan cambium ( atau
jaringan kayu ) yang merupakan penebalan diantara xylem dan floem:
penampang melintang pada batang
bulat; yaitu batang yang memiliki penampang melintang yang
berbentuk bulat sempurna, tekstur permukaan batag beralur;
percabangan monopodial, yaitu batang pokok yang selalu Nampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang ( dan lebih cepat pertumbuhannya ) dari pada cabang-cabangnya,;
memiliki filotaksis daun yang distik, yaitu bila dilihat dari atas daun terlihat tersusun dalam
satu garis lurus vertical yang sejajar sumbu batangnya,
bagian daun lengkap karena memiliki pelepah, tangkai dan helai daun; urat daun
menyirip; memiliki daun tunggal; bentu umum daun oval; bentuk ujung daun
lanceolotus; bentuk dasar daun tumpul; tipe daun rata; permukaan daun halus;
tekstur daun tipis lunak.
DAFTAR PUSTAKA
Rochmawati.(2014).Analisis dan Perancangan Aplikasi Android
Buku Dunia Tumbuhan.Jurnal Dasi. Vol. 15 No. 1. STMIK
AMIKOM YOGYAKARTA.
Nurul
Hayah.(2016). Inventarisasi Jenis
Tumbuhan Spermatophyta Pada Tempat Penjualan Tanaman Hias di Kota Banda Aceh
Sebagai Referensi Mata Kuliah Botani Tumbuhan Tinggi. Banda Aceh: UIN
Ar-Raniry Press
Tjirosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan ( Spermatophyta ). Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press
Kusdianti. 2009. Tumbuhan Dikotil
dan Monokotil. Surabaya : Erlangga
Pratita Atinirmala. (2006). Biologi.
Yogyakarta : Kreasi Wacana
Djufri.(2003).Analisis Vegetasi Spermatophyta di Taman
Hutan Raya (Tahura) Seulawah Aceh Besar. Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh. B
I O D I V E R S I
Tim Pembina Mata Kuliah Botani Tumbuhan Tinggi (2017). Penuntun Praktikum Botani TUmbuhan Tinggi.
Palu : Universitas Tadulako
Comments
Post a Comment