Bicara Bisnis; Pelaku Usaha Sangat Dekat dengan Ketidakpastian


Portal Rimbawan, (Bicara Bisnis),- Seringkali dalam setiap obrolan masih ada dan bahkan tidak sedikit yg menanyakan tentang;

Bisnis apa yang menjanjikan? Jualan apa yang cepat laku? Usaha apa yg bikin cepat kaya? Bla bla bla, dan lain-lain.

Ini nih model pikiran-pikiran yang harus dihindari untuk menjadi seorang entrepreneur/pengusaha. Karena tidak ada sama sekali didunia ini bisnis atau usaha yang menjanjikan, bikin cepat kaya, bikin cepat laku, dan bikin cepat tersenyum.

Bahkan sebaliknya bagi pelaku usaha itu sangat dekat dengan ketidakpastian. Iya benar ketidakpastian.

Karena kalo kamu mau nyari yang pasti-pasti itu bukanlah garapan seorang pengusaha/ entrepreneur. Yang pasti-pasti itu wilayah garapannya seorang karyawan/intrapreneur.

Lalu ada yang bertanya demikian.

Apakah menjadi seorang karyawan/ intrapreneur itu tidak baik?

Bukan kearah situ pembahasannya bosku, bukan untuk mengkerdilkan pekerjaan sebagai intrapreneur lalu kemudian meninggikan pekerjaan sebagai entrepreneur. Lagi, lagi bukan soal itu.

Tentu kedua hal itu tidak bisa dibandingkan karna wilayah kerjanya berbeda. Dari kedua jalan itu masing-masing memiliki peluang yang sama dalam meningkatkan kesejahteran hidup.

Engkau bisa memilih jalan; menjadi seorang intrapreneur profesional atau menjadi entrepreneur sukses.

Dalam prakteknya sangat riskan jika kebanyakan dari kita yg telah lama ter-instal sistem operasi karyawan/intrapreneur dikepala kita dan kemudian tanpa mau belajar, tanpa mau membuka pikiran-pikiran baru, lalu mencoba dan terjun menjadi pengusaha/entrepreneur. Sudah bisa digambarkan tentu engkau akan gagal.

Kalo kamu sebagai karyawan/intrapreneur, kisah hidup yang akan kamu jalanin itu kurang lebih gambarannya kek gini, dalam sebulan gaji sudah ditetapkan dan kamu tau besaran nominal uang gaji yang akan kamu terima, yang dilakuin tiap harinya tentu sesuai job desk yang sudah dibuat oleh tempat kerjamu; Jam kerja, jam lembur, waktu libur, punishment, reward, dll yang berkaitan dengan kerjaan sudah jelas dan ditetapkan. 

Hal itu semua adalah kepastian yang akan didapatkan oleh seorang karyawan/intrapreneur. Karna infrastruktur kerjanya sudah disiapkan oleh tempat kerja. Kamu hanya tinggal menyiapkan diri, menjalani lalu berlaku profesional.

Lain halnya dengan kisah hidup seorang pengusaha/entrepreneur yang sangat dekat dengan ketidakpastian. Kamu tidak bisa memastikan seberapa besar nominal yang akan kamu peroleh tiap bulannya. Kamu tidak bisa memastikan bahwa jualanmu akan laku, bahkan tidak sedikit yg ganti-ganti usaha untuk 2 kata yang namanya agar bisa bertahan hidup.

Loh kalau kek gitu apa enaknya jadi pengusaha/ entrepreneur?

Kalau saat ini mentalmu adalah mental seorang karyawan/intrapreneur, sudah tentu kamu belum bisa dan tidak akan mampu memahami jalan ninja seorang pelaku usaha.

Bukan sebuah rahasia umum, menjadi pelaku usaha itu sangat dekat dengan ketidakpastian, kamu yang saat ini lagi baring-baring saja dirumah (pengangguran), kamu yang saat ini sedang menjadi karyawan dan bahkan si pelaku usahapun sangat mengetahui akan hal itu. Lantas mengapa masih ada saja yang memilih untuk menjadi pengusaha/entrepreneur sebagai jalan ninjanya?

Itulah yang membedakan kebanyakan dari kita dengan para pelaku usaha.

Jika seorang karyawan hanya mampu melihat keberadaan emas di toko emas. Maka seorang pelaku usaha mampu melihat emas dimanapun dia berada.

Sahabatku kamu perlu tau;

Dalam ketidakpastian itu ada kemungkinan peluang yang begitu besar yang bisa didapatkan oleh para pelaku usaha. Dan itu adalah janji Tuhan, bukankah:

"9 dari 10 pintu rezeki itu ada pada perniagaan/perdagangan".

Inilah yg menjadi dasar energi bergerak bagi para pelaku usaha.

Gimana udah mulai muncul kata "O" apa belum di benakmu, udah ada percikan semangat apa belum, kalo udah ada berarti kesadaran akan berwirausaha/entrepreneur itu sedang memasuki jiwamu.

Nabi Muhammad saw panutan umat islam adalah seorang nabi, rasul, juga pelaku usaha, seorang pengusaha sukses sejak muda yg melakukan perdagangan lintas wilayah dari medinah ke mekkah dan sebaliknya. Di usia beliau 25 tahun melamar bunda khadijah ra dengan mahar sebanyak 20 ekor unta bakrah, jika ditotal sebesar kurang lebih 1.3 milyar.

Dan Bunda Siti Khadijah ra sendiri juga adalah seorang perempuan pengusaha sukses, dengan kemuliaan dan keberlimpahan harta, menurut riwayat 2/3 kekayaan negeri mekkah adalah miliknya. Luar biasa bukan?

Juga ada para sahabat nabi yg menjadi pengusaha sukses nan kaya raya, dan sering kita dengar kisah kisah kemuliannya. Ada Abdurrahman bin auf, Az Zubair bin al awwam, Utsman bin affan, Sa'ad bin abi waqqash, thalhah bin ubaidillah dan lain-lain.

Kita bisa belajar dari semua itu, dari nabi kita, dari para sahabat nabi, kurang contoh apa lagi coba, kalo kurang puas, saya akan kasih contoh yang bisa kamu lihat dan amati langsung keberadaannya di sekitarmu.

Berbagai jenis usaha mulai dari jual sembako, Hasil pertanian padi, hasil perkebunan sawit, jualan pupuk, produksi tahu tempe, jual sayur sayuran, jasa digital, jual perabotan rumah tangga, Kuliner, online shop, dan lain-lain.

Coba pikirkan berapa banyak asas kebermanfaatan yang mereka berikan, mulai dari lowongan kerja, sharing profit, berbagi penghasilan yang dapat dirasakan oleh orang lain, bahkan menjadi sumber kehidupan bagi keluarga keluarga lainnya dalam menghidupi anak istri mereka, tidak sampai disitu, kehadiran mereka juga memudahkan masyarakat dalam mengadakan kebutuhan hidup sehari hari, ada nilai keberkahan yang besar disitu. 

Gimana masih ragu untuk memulai bisnis?😊

Penulis: Hadi Purnomo

Comments

Follow Portal Rimbawan

"SELAMATKAN HUTAN UNTUK PERADABAN"

"SELAMATKAN HUTAN UNTUK PERADABAN"

Sering Dikunjungi

Makalah Evaluasi Kurikulum

MAKALAH TELAAH KURIKULUM

Open Volunteer (Kontibutor)

Open Volunteer (Kontibutor)
Gabung Bersama Kami dalam Mengkampanyekan Alam..!!