Pendaki Adalah Pemuja Mie Instan? - Portal Rimbawan

Portal Rimbawan - Mendaki dewasa ini merupakan kegiatan yang lekat dengan pecinta Alam. Mendaki tentunya membutuhkan waktu yang menguras tenaga. Tentu kamu akan membutuhkan banyak suplai makanan karena kamu juga mengeluarkan banyak tenaga. 

Untuk soal makanan, di gunung tentunya kita serba terbatas. Baik terbatas alat maupun logistik. Mie instan, menjadi logistik wajib yang ada di dalam ransel para pendaki. Selain ringan juga tidak memerlukan waktu lama untuk memasaknya. Hanya beberapa menit saja. Iya, namanya juga instan, mie cepat saji. Yang lama itu menunggu kepastian dari gebetanmu yang namanya Intan. Hahaha
ã…¤
Apakah mengkonsumsi mie instan baik untuk aktivitas pendakian? 
ã…¤
Sebenarnya Saya tidak tahu menahu soal kandungan karbohidrat, protein, dan gizi di dalam mie instan. Yang saya tahu kalau mie instan itu tidak berbahaya, tidak mungkin beredar di pasar sejak tahun 1968 (Sarimi), 1972 (Indomie), dan 2003 (Mie Sedaap) hingga sekarang.
ã…¤
Tapi tidak baik kalau berlebihan!
ã…¤
Iya iyalah. Apapun yang berlebihan pasti tidak baik. Mengkonsumsi mie instan secara rutin selama berhari-hari, besar kemungkinan akan mengakibatkan mencret. Karena nyaris semua orang Indonesia telah dibiasakan makan nasi. Kalau orang yang sudah terbiasa makan sagu atau singkong, pula tidak akan terbiasa makan nasi. Seperti masyarakat adat di timur dan di bukit duabelas Jambi.
ã…¤
Saya rasa tidak ada yang salah mengkonsumsi mie instan ketika mendaki. Iya, nggak setiap hari juga. Bukankah sayur, tahu tempe juga menggiurkan. Murah pula.
ã…¤
Di gunung kok makan mie? Nanti lemas lho!
ã…¤
Lahh sejak kapan aktivitas mendaki gunung menjadi ajang bermewah-mewahan? Yang penting cukup dan pulang selamat.
ã…¤
Hal ini sama dengan orang yang menyalahkan perokok konvensional oleh perokok elektrik dengan dalih berpotensi membakar hutan. Kalau perokok konvensional adalah biang kerok terjadinya kebakaran hutan di gunung, seharusnya para pendaki yang jumlahnya ratusan hingga ribuan itu telah terjebak dan terpanggang di dalam pusaran api tersebut. Kenyataannya kasus seperti ini tak pernah terjadi.
ã…¤
Saya kira, kita tidak perlu membandingkan apalagi sampai menyalahkan kebiasaan orang lain. Karena yang paling penting adalah membangun kesadaran bersama untuk kesehatan lingkungan.

By:Vulkanisme

Comments

Follow Portal Rimbawan

"SELAMATKAN HUTAN UNTUK PERADABAN"

"SELAMATKAN HUTAN UNTUK PERADABAN"

Sering Dikunjungi

Makalah Evaluasi Kurikulum

MAKALAH TELAAH KURIKULUM

Open Volunteer (Kontibutor)

Open Volunteer (Kontibutor)
Gabung Bersama Kami dalam Mengkampanyekan Alam..!!