Makalah Teknik Silvikultur Tanaman Tahunan KOPI



BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Tanaman kopi (Coffea spp.) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman berasal dari benua Afrika. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan.
Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor unggulan yang dikembangkan di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia. Permintaan kopi Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat karena seperti kopi Robusta mempunyai keunggulan bentuk yang cukup kuat serta kopi Arabika mempunyai karakteristik cita rasa (acidity, aroma, flavour) yang unik dan ekselen.
Di Jawa, tanaman kopi ini mendapat perhatian sepenuhnya baru pada tahun 1699, karena tanaman tersebut dapat berkembang dan berproduksi baik. Bibit kopi Indonesia didatangkan dari Yaman. Pada waktu itu jenis yang didatangkan adalah kopi Arabika.
Percobaan penanaman ini pada mulanya berada disekitar Jakarta. Setelah percobaan penanaman di daerah ini ternyata berhasil baik, kemudian biji-biji itu dibagi-bagikan kepada para Bupati di Jawa Barat untuk ditanam di daerah masing-masing; ternyata hasilnya pun baik.
Hasil-hasil tersebut harus diserahkan kepada V.O.C dengan harga yang sangat rendah, dengan penyerahan secara paksa. Maka tanaman yang semula hanya sebagai tanaman percobaan, akhirnya menjadi tanaman yang dipaksanakan kepada petani.
Setelah diketahui bahwa tanaman kopi itu hasilnya terus meningkat, maka perluasan tanaman terus ditingkatkan, terutama di pulau Jawa. Selanjutnya tanaman itu lebih dipaksakan lagi dengan adanya "Culturstelsel".
Mulai saat itu banyak pengusaha yang memperluas usahanya dalam lapangan perkebunan, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tanah-tanah usaha swasta. Selanjutnya tanaman perkebunan itu lebih besar lagi setelah dikeluarkan Undang-undang Agraria tahun 1870. Perusahaan perkebunan itu bisa memperluas isahanya pada tanah milik negara dengan jangka yang sangat panjang.
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan penghasilan kopi. Semua kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang terdapat di indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun swasta membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin hari semakin banyak.
Semua keunikan kopi di indonesia tidak terlepas dari pembudidayaan yang baik untuk mendapatkan kualitas kopi yang baik pula. Pengetahuan pengetahuan tentang tanaman kopi pun saat ini merupakan topik terhangat yang perlu dipahami masyarakat khususnya petani kopi. Kwalitas kopi yang baik tentu bukan hanya ditentukan dari varietas atau klon saja. Pemeliharaan juga merupakan kunci dalam pembudidayaan tanaman kopi. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas kopi tersebut, pengolahan pun merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas kopi.

1.2       Rumusan masalah
1.      Bagaimana Sejarah Kopi?
2.      Bagaimana Syarat Tumbuh Tanaman Kopi?
3.      Bagaimana Cara Budidaya Kopi?

1.3       Tujuan
1.      Mengetahui Bagaimana Sejarah Kopi
2.      Mengetahui Bagaimana Syarat Tumbuh Tanaman Kopi
3.      Mengetahui Bagaimana Cara Budidaya Kopi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Klasifikasi Tanaman Kopi
2.1.1    Botani dan Morfologi Tanaman Kopi
Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka susunan botaninya sangat berbeda dengan tanaman musiman, dan dalam tata nama secara taksonomi ini terdapat klasifikasi-klasifikasi dari tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Kindom                       :           Plantae
Divisio                         :           Spermatophita
Sub-divisio                  :           Angeospermae
Kelas                           :           Dicotiledónea
Ordo                            :           Rubiales
Family                         :           Rubiaceae
Genus                          :           Coffea
Species                        :           Coffea Sp
Morfologi tanaman kopi yaitu memilki akar tunggal, berbatang tegak lurus dan beruas-ruas, daun bulat telur dan ujungnya agak meruncing hingga bulat yang tumbuh pada batang. bungatanaman kopi tumbuh di ketiak-ketiak cabang primer yang tersusun berkelompok, yang terdiri atas 4-6 bunga. Sedangkan buah tanaman kopi yang masih muda berwarna hijau, dan buah yang telah masak berwarna merah.

2.2       Syarat Tumbuh Tanaman Kopi
2.2.1    Tanah
ü  pH tanah         : 5,5 – 6,5
ü  Top soil           : Minimal 2%
ü  Stuktur tanah  : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.

2.2.2.      Iklim
ü  Tinggi tempat  : 700 – 2000 mdpl
ü  Suhu                : 15º C – 25º C
ü  Curah hujan     : 1.500 – 2500 mm/thn

2.3.      Tahapan Budidaya Tanaman Kopi
2.3.1    Pemilihan Bibit
Memilih bibit merupakan langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya tanaman kopi. Pemilihan bibit tanaman kopi mencakup -berbagai aspek yakni, pemilihan varitas unggul yang sesuai, macam bibit, serta sumber bibit dan benih. Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa.
Bibit yang akan ditanam dapat berasal dari :  
ü  Biji (zaaling), pembiakan secara genertaif. 
ü  Sambungan atau stek, pembiakan secara vegetatif.  Pembiakan Bibit Tanaman Kopi dari Biji
Cara pembibitan :
1.      Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
2.      Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
3.      Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
4.      Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
5.      Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
6.      Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
7.      Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
8.      Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam.

2.3.2    Mempersiapkan Lahan
Tanaman kopi yang baru saja ditanam biasanya tidak tahan kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau pertengahan bulan November-Desember, Sehingga  pada musim kemarau  berikutnya tanaman kopi sudah cukup kuat menahan kekeringan.
Lahan yang akan ditanami kopi bisa dibedakan menjadi 3.
1.         Lahan bukaan baru yang belum pernah ditanami tanaman kopi ataupun tanaman perkebunan lainnya, persiapan lahannya dilakukan berikut:
ü  Sekitar 2-3,5 tahun sebelum kopi ditanam, diadakan penebangan pohon-pohon serta tunggul-tunggulnya,
ü  Pengolahan tanah dilakukan secara hati-hati agar lapisan humus tidak hilang dan rusak,kurang lebih 2-3 tahun sebelum tanam, lahan ditanami dengan tanaman pelindung (Najiati  dan Danarti, 1990:88).
2.         Lahan bekas tanaman perkebunan atau tanaman usaha lainnya selain tanaman kopi, persiapan lahannya dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
ü  1,5-3 tahun sebelum kopi ditanam, dilakukan penebangan pohon-pohon dan sisa-sisanya,
ü  Mengolah tanah dan memperbaiki teras-teras, jalan dan aluran drainase yang rusak.
ü  Lahan ditanami dengan tanaman penutup tanah dan tanaman pelindung (Najiati dan Danarti, 1990:88).
3.         Lahan yang ditanami kopi tetapi tidak produktif, persiapan lahannya dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
ü  Seluruh tanaman kopi ditebangi,
ü  Memperbaiki teras, jalan-jalan, dan saluran drainase yang rusak,
ü  Bila tanaman pelindungnya masih baik, maka tidak perlu dibongkar, cukup dipangkas saja, tetapi apabila tanaman pelindung sudah rusak maka perlu diganti.
ü  Penanaman kopi bisa dimulai jika tanaman pelindung sudah rindang (Najiati dan Danarti, 1990:89).

2.3.3    Penanaman Tanaman Pelindung/Penaung Tanaman Kopi        
         Keuntungan pemakaian pohon penaung pada tanaman kopi :
ü  Mengurangi penyinaran segera hingga humus tidak gampang hilang.
ü  Mengurangi berlangsungnya erosi terlebih pada tempat miring.
ü  Menghindari embun upas ( frost ) pada daerah-daerah tinggi.
ü  Sebagai sumber bahan organik.
ü  Bisa menghimpit perkembangan gulma.
         Sedangkan kekurangan dari pohon pelindung adalah :
ü  Menimbulkan persaingan air dan hara tanaman
ü  Sangat mungkin jadi inang hama/penyakit untuk tanaman kopi.
ü  Perlu inventasi modal tambahan untuk pengadaan,pemeliharaan,dan pengaturannya.
Oleh karena itulah maka pohon pelindung atau naungan ini harus memenuhi beberapa syarat, antara lain adalah:
a.       Memiliki  percabangan  yang  mudah  diatur.
b.      Pohon penaung memiliki perakaran yang dalam agar dapat menyerap unsur hara dari tanah sisi di dalam.
c.       Daun-daun pohon penaung yang gugur dapat terurai menjadi pupuk organik yang bisa menyuburkan tanah sisi atas sehingga bisa diserap oleh tanaman kopi.
d.      Gampang diatur secara periodik sehingga tidak menghalangi pembungaan tanaman kopi.
e.       Tidak menjadi tanaman inang hama serta penyakit untuk tanaman kopi.
f.       Tergolong sebagai type tanaman leguminosa berumur panjang yang menghasilkan banyak bahan organik.
g.      Pohon penaung ditanam 1 – 2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman penaung yang ada.
h.      Jenis tanaman untuk pohon penaung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.
i.        Tinggi pencabangan pohon penaung diusahakan 2 x tinggi pohon kopi
j.        Pemangkasan pohon penaung dilakukan pada musim hujan

2.3.4    Pembuatan Lubang Tanam.
            Lubang tanam dibuat 3-6 bulan sebulum tanam. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah dan untuk membunuh bibit penyakit (Najiati dan Danarti, 1990:89).
            Sebelum pembuatan lubang tanam dimulai, kita harus menentukan letak lubang-lubang yang akan digali. Letak lubang harus berurutan dengan jarak tertentu, supaya memudahkan pemeliharaan tanaman. Jarak tanam kopi yang dianjurkan Dirjen Perkebunann adalah 2,5 m x 2,5 m x 2,5 m (Najiati dan Danarti, 1990:89).
            Jarak tanam tersebut bisa sedikit berubah, dengan ketentuan semakin tinggi suatu tempat dari permukaan air laut, jarak tanam semakin renggang. Semakain rendah dari permukaan air laut, jaraknya semakin rapat (Najiati dan Danarti, 1990:89).
Menurut Najiati dan Danarti (1990:90-91) lubang tanam dibuat dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a.       Kurang lebih 3-6 bulan sebelum tanam, lubang tanam digali dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm atau 75 cm x 75 cm x 75 cm. semakin liat tanahnya, ukuran lubang semakin besar.
b.      Tanah galian dipisahkan, yaitu tanah bagian atas diletakkan dibagian kanan sedangkan tanah bagian bawah diletakkan dibagian kiri.
c.       Kurang lebih dua bulan sebelum tanam masing-masing bagian tanah galian dicampur dengan 200 gram belerang dan 200 gram kapur.
d.      Sekitar 0,5-1 bulan sebelum tanam, tanah bagian bawah dimasukkan kelubang. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan kurang lebih 20 liter pupuk kandang atau kompos, lalu dimasukkan kedalam lubang.
e.       Ditengah-tengah lubang yang telah ditutup ditandai dengan ajir supaya memudahkan mencari lubang sewaktu akan menanam nanti.

2.3.5    Menanam
            Setelah pohon pelindung dan lubang tanamnya dipersiapkan, maka tahap selanjutnya adalah penanaman. Penanaman dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
ü  Lubang tanam yang semula sudah ditutup digali lagi, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Kira-kira sedikit lebih besar daripada gumpalan tanah  yang membungkus akar bibit
ü  Pembungkus gumpalan tanah pada bibit seperti plastik dan pelepah batang pisang dilepas pelan-pelan. Tanahnya sedikit dikorek-korek agar akar yang ruet bisa lurus. Akar tunggang yang belum dipotong, dipotong hingga tinggal 25-30 cm. Daun-daun yang masih utuh dipotong hingga 1/4-1/3 bagian untuk mengurangi pnguapan
ü  Bibit berikut gumpalan tanahnya dimasukkan kedalam lubang sampai batas leher akar
ü  Lubang ditutup dengan tanah sampai agak menggunung agar bila tanah agak memadat, bibit tidak tergenang air kalau hujan, selanjutnya disiram dengan air (Najiati dan Danarti, 1990:91-93).

2.4       Pemeliharaan
2.4.1    Penyulaman
Tanaman yang tidak tumbuh subur atau mati harus segera disulam dengan bibit yang baru. Pemeriksaan terhadap tanaman kopi yang sudah ditanam bisa dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:
a)      Selama dua minggu setelah tanam, kebun diperiksa dua kali per minggu
b)      Tanaman berumur 2-4 minggu, diperiksa satu kali per minggu
c)      Setelah enam bulan berikutnya, kebun diperiksa satu kali per bulan
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan bibit yang perlu disulam, maka penyulaman harus segera dilakukan. Bibit yang digunakan untuk menyulam adalah bibbit cadangan yang sudah disiapkan sebelumnya (Najiati dan Danarti, 1990:93).

2.4.2    Penyiangan
Dalam pemeliharaan tanaman kopi di kebun tentunya harus dilakukan perawatan yang intensif, seperti halnya kegiatan penyiangan yang merupakan kegiatan pemeliharaan menyingkirkan ataupun mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan gulma-gulma yang terdapat disekitar tanaman kopi. Gulma tersebut disingkirkan karena dianggap sebagai pengganggu tanaman kopi dalam menyerap unsur hara, dengan kata lain gulma merupakan tumbuhan yang pertumbuhannya tidak inginkan untuk itu gulma harus diberantas khususnya di sekitar kanopi tanaman kopi. Selain itu penyiangan bertujuan dalam memudahkan tindakan pemeliharaan seperti pemupukan, pemangkasan dan pemanenan.
Kegiatan penyiangan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode yang meliputi metode manual,teknis dan kimia. Metode metode yang akan digunakan haruslah diiringi dengan kondisi kebun, jika pertumbuhan gulma sudah banyak di kebun bisa digunakan metode dengan cara kimia, tetapi jika pertumbuhan gulma hanya sedikit maka dapat digunakan metode manual dan teknis. Rotasi penyianganpun dilakukan berdasarkan kondisi pertumbuhan gulma yang terdapat di dalam kebun, jika perkembangannya pesat maka penyiangan harus dilakukan secara rutin.
2.4.3    Pemupukan
Cara penaburan pupuk adalah disebar merata di sekeliling pohon dengan jarak tabur tergantung dari umur tanaman.
Umur Tanaman (th) Bidang penaburan pupuk antara lain :
ü  1 – 2 Tabur di sekeliling pohon dengan jarak   25 – 50  cm dari pohon
ü  3 – 5 Tabur di sekeliling pohon dengan jarak   50 – 100  cm dari pohon
ü  6 – 10 Tabur di sekeliling pohon dengan jarak  100 – 150 cm dari pohon
ü  > 10 Tabur di sekeliling pohon dengan jarak  150 – 200 cm dari pohon
a.       Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan.
b.      Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m)
Kegiatan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi secara signifikan adalah pemupukan. Maksud dari kegiatan pemupukan ini adalah menambahkan unsur hara untuk mempercepat pertumbuhan tanaman kopi. Dengan begitu kegiatan ini merupakan kegiatan pokok yang harus dilakukan dalam pembudidayaan tanaman kopi. Tanaman kopi tidak akan mampu berproduksi optimal jika pasokan makanannya berkurang, untuk itu dengan dilakukannya pemupukan akan menjadikan tanaman kopi berbuah dengan banyak.
Manfaat pupuk bagi tanaman kopi adalah memperbaiki kondisi tanaman.
Pemupukan yang dilakukan secara optimal dan teratur menjadikan tanaman kopi memiliki daya tahan yang lebih besar yang tidak mudah dipengaruhi keadaan yang ekstrim misalnya kekuranagan air, temperatur tinggi dan rendah dan pembuahan yang terlalu lebat.  Selain itu  pemupukan juga dapat meningkatkan produksi dan mutu buah danmempertahankan produksi. Tanaman kopi mempunyai sifat bahwa pada suatu saat produksinya tinggi, namun produksi tersebut akan turun sampai 40% pada tahun berikutnya. Makin buruk kondisi tanaman makin besar persentase penurunan hasilnya. Pertanaman yang dipupuk secara teratur penurunan hasil dapat ditetapkan sekitar 20%
2.4.4    Penyiraman
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau.
2.4.5    Pemangkasan
Pemangkasan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada tanaman kopi dalam memperoleh produksi yang tinggi. Kegiatan ini memerlukan ketelitian dan kehati hatian karena jika terjadi kesalahan dalam pemangkasan akan menyebabkan penurunan produksi buah kopi.
Kegiatan pemangkasan ini terbagi 3 jenis, meliputi  pemangkasan bentuk yaitu pemangkasan yang dilakukan pada tanaman masih belum menghasilkan (TBM) guna membentuk percabangan yang seimbang dan membentuk kerangka tanaman seperti bentuk tajuk, tinggi tanaman dan tipe percabangan.,selanjutnya adalah pemangkasan produksi yaitu pemangkasan yang dilakukan pada tanaman yang sudah berproduksi guna mendapatkan cabang cabang primer yang baru  sehingga meningkatkan produksi buah yang akan dihasilkan dan memangkas cabang-cabang yang tidak produktif atau cabang tua. Hal ini dilakukan agar tanaman lebih fokus menumbuhkan cabang yang produktif. Selain itu, pemangkasan ini juga untuk membuang cabang-cabang yang terkena penyakit atau hama., selanjutnya adalah pemangkasan rejuvinasi (pemudaan) yaitu pemangkasan dilakukan pada tanaman yang telah mengalami penurunan produksi, hasil kuranng dari 400 kg/ha/tahun atau bentuk tajuk yang sudah tak beraturan. Pemangkasan dilakukan setelah pemupukan untuk menjaga ketersediaan nutrisi, biasanya dilakukan pada umur lebih dari 25 tahun.

2.5       Panen
Tanaman kopi yang kita lakukan perawatan secara benar dan dari jenis bibit varietas unggul,akan panen pertama di usia 3-4 tahun.Semua tergantung dari perawatan,pupuk,serta bibit yang kita gunakan.dan akan mampu membuahkan hasil buah yang sangat berlimpah ketika tanaman kopi telah mencapai umur 10 tahun.
Pemanenan buah kopi dilakukan secara manual dengan cara memetik buah yang telah masak. Ukuran kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna hijau tua ketika masih muda, berwarna kuning ketika setengah masak dan berwarna merah saat masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe).
Kematangan buah kopi juga dapat dilihat dari kekerasan dan komponen senyawa gula di dalam daging buah. Buah kopi yang masak mempunyai daging buah lunak dan berlendir serta mengandung senyawa gula yang relatif tinggi sehingga rasanya manis. Sebaliknya daging buah muda sedikit keras, tidak berlendir dan rasanya tidak manis karena senyawa gula masih belum terbentuk maksimal. Sedangkan kandungan lender pada buah yang terlalu masak cenderung berkurang karena sebagian senyawa gula dan pektin sudah terurai secara alami akibat proses respirasi.
Tanaman kopi tidak berbunga serentak dalam setahun, karena itu ada beberapa cara pemetikan:
ü  Pemetikan selektif dilakukan terhadap buah masak.
ü  Pemetikan setengah selektif dilakukan terhadap dompolan buah masak.
ü  Secara lelesan dilakukan terhadap buah kopi yang gugur karena terlambat pemetikan.
ü  Secara racutan/rampasan merupakan pemetikan terhadap semua buah kopi yang masih hijau, biasanya pada pemanenan akhir.           
 
BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Tanaman kopi (Coffea spp.) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman berasal dari benua Afrika. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan.
         Tahapan Budidaya Tanaman Kopi:
ü  Pemilihan bibit
ü  Persiapan lahan
ü  Penanaman pohon penaung
ü  Pembuatan lubang tanam
ü  Penanaman
        Pemeliharaan tanaman kopi:
ü  Penyulaman
ü  Penyiangan
ü  Pemupukan
ü  Penyiraman
ü  Pemangkasan
ü  Pengendalian hama dan penyakit
ü  Pemanenan

3.2       Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
AAK.1991.Budidaya Tanaman Kopi. penerbit kanisius : jogjakarta

Notodimejo,soewarno, dr.ir. 1985. Budidaya Tanaman Kopi Dan Karet. fakultas pertanian universitas brawijaya : malang

Aak.1980.  Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008. Varietas- Varietas Kopi Arabika Yang Telah

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008. Perbanyakan Klonal Kopi. No Seri 02.004.05.

Puslitkoka. 2006. Pedoman Teknis Tanaman Kopi. 96 hal. Jember.

Anonim, 2012. Laporan Serangan OPT Penting Tanaman Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.

Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.

Najiati, S. & Danarti. 1990. Kopi: Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Semangun Haryono, PENYAKIT TANAMAN PERTANIAN di Indonesia, Fak Pertanian  Univ. Gajah Mada, Yogyakarta

Direktorat Jenderal Perkebunan Direktorat Bin. Produksi, Buku Kegiatan Teknis Operasional Budidaya 1 (Jakarta : Direktorat Bina Produksi Ditjen Perkebunan, 1986).

Comments

Follow Portal Rimbawan

"SELAMATKAN HUTAN UNTUK PERADABAN"

"SELAMATKAN HUTAN UNTUK PERADABAN"

Sering Dikunjungi

Makalah Evaluasi Kurikulum

MAKALAH TELAAH KURIKULUM

Open Volunteer (Kontibutor)

Open Volunteer (Kontibutor)
Gabung Bersama Kami dalam Mengkampanyekan Alam..!!